Rabu, 22 Juni 2016

Jenis-jenis pupuk organik yang baik untuk tanaman buah dalam pot


Pupuk adalah suatu kebutuhan pokok buat tanaman, dewasa ini pupuk sangatlah di perhitungkan bila seseorang ingin menanam berbagai macam tanaman, khususnya tanaman buah yang mempunyai suatu tempat yang sempit intuk kebutuhan makanan hal itu sangat di anjurkan untuk selalu memberikan pupuk secara teratur, pupuk yang baik untuk
kesehatan ialah pupuk organik, definisi pupuk organik bisa debedakan menjadi dua yaitu pupuk cair dan pupuk padat
Pupuk organik mempunyai beragam jenis dan varian. Jenis-jenis pupuk organik dibedakan dari bahan baku, metode pembuatan dan wujudnya. Dari sisi bahan baku ada yang terbuat dari kotoran hewan, hijauan atau campuran keduanya. Dari metode pembuatan ada banyak ragam seperti kompos aerob, bokashi, dan lain sebagainya. Sedangakan dar sisi wujud ada yang berwujud serbuk, cair maupun granul atau tablet.
Teknologi pupuk organik berkembang pesat dewasa ini. Perkembangan ini tak lepas dari dampak pemakaian pupuk kimia yang menimbulkan berbagai masalah, mulai dari rusaknya ekosistem, hilangnya kesuburan tanah, masalah kesehatan, sampai masalah ketergantungan petani terhadap pupuk. Oleh karena itu, pemakaian pupuk organik kembali digalakan untuk mengatasi berbagai masalah tersebut.
 
Jenis-jenis pupuk organik
 
Ada berbagai jenis pupuk organik yang digunakan para petani di lapangan. Secara umum pupuk organik dibedakan berdasarkan bentuk dan bahan penyusunnya. Dilihat dari segi bentuk, terdapat pupuk organik cair dan padat. Sedangkan dilihat dari bahan penyusunnya terdapat pupuk hijau, pupuk kandang dan pupuk kompos.
 
a. Pupuk hijau
Pupuk hijau merupakan pupuk yang berasal dari pelapukan tanaman, baik tanaman sisa panen maupun tanaman yang sengaja ditanam untuk diambil hijauannya. Tanaman yang biasa digunakan untuk pupuk hijau diantaranya dari jenis leguminosa (kacang-kacangan) dan tanaman air (azola). Jenis tanaman ini dipilih karena memiliki kandungan hara, khususnya nitrogen, yang tinggi serta cepat terurai dalam tanah.
Pengaplikasian pupuk hijau bisa langsung dibenamkan kedalam tanah atau melalui proses pengomposan. Di lahan tegalan atau lahan kering, para petani biasa menanam leguminos, seperti ki hujan, sebagai pagar kebun. Di saat-saat tertentu tanaman pagar tersebut dipangkas untuk diambil hijauannya. Hijauan dari tanaman leguminosa bisa langsung diaplikasikan pada tanah sebagai pupuk. Sementara itu, di lahan sawah para petani biasa menggunakan azola sebagai pupuk hijau. Azola merupakan tanaman pakis air yang banyak tumbuh secara liar di sawah. Tanaman ini hidup di lahan yang banyak mengandung air. Azola bisa langsung digunakan sebagai pupuk dengan cara dibenamkan kedalam tanah pada saat pengolahan lahan.
 

b. Pupuk kandang

 

Pupuk kandang adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan seperti unggas, sapi, kerbau dan kambing. Secara umum pupuk kandang dibedakan berdasarkan kotoran hewan yang kencing dan tidak kencing. Contoh hewan yang kencing adalah sapi, kambing dan kerbau. Hewan yang tidak kencing kebanyakan dari jenis unggas seperti ayam, itik dan bebek.
Karateristik kotoran hewan yang kencing waktu penguraiannya relatif lebih lama, kandungan nitrogen lebih rendah, namun kaya akan fosfor dan kalium. Pupuk kandang jenis ini cocok digunakan pada tanaman yang diambil buah atau bijinya seperti mentimun, kacang-kacangan, dan tanaman buah. Sedangkan karakteristik kotoran hewan yang tidak kencing waktu penguraiannya lebih cepat, kandungan nitrogen tinggi, namun kurang kaya fospor dan kalium. Pupuk kandang jenis ini cocok diterapkan untuk tanaman sayur daun seperti selada, bayam dan kangkung.
Pupuk kandang banyak dipakai sebagai pupuk dasar tanaman karena ketersediaannya yang melimpah dan proses pembuatannya gampang. Pupuk kandang tidak memerlukan proses pembuatan yang panjang seperti kompos. Kotoran hewan cukup didiamkan sampai keadaannya kering dan matang sebelum diaplikasikan ke lahan.
 

c. Pupuk kompos

 

Pupuk kompos adalah pupuk yang dihasilkan dari pelapukan bahan organik melalui proses biologis dengan bantuan organisme pengurai. Organisme pengurai atau dekomposer bisa berupa mikroorganisme ataupun makroorganisme. Mikroorganisme dekomposer bisa berupa bakteri, jamur atau kapang. Sedangkan makroorganisme dekomposer yang paling populer adalah cacing tanah. Dilihat dari proses pembuatannya, ada dua metode membuat pupuk kompos yaitu proses aerob (melibatkan udara) dan proses anaerob (tidak melibatkan udara).
Dewasa ini teknologi pengomposan sudah berkembang pesat. Berbagai varian dekomposer beserta metode pembuatannya banyak ditemukan. Sehingga pupuk kompos yang dihasilkan banyak ragamnya, misalnya pupuk bokashi, vermikompos, pupuk organik cair dan pupuk organik tablet. Pupuk kompos bisa dibuat dengan mudah, silahkan baca cara membuat kompos. Bahkan beberapa tipe pupuk kompos bisa dibuat sendiri dari limbah rumah tangga, seperti pupuk bokashi dan pupuk kompos takakura.

d. Pupuk hayati organik

 

Pupuk hayati merupakan pupuk yang terdiri dari organisme hidup yang memiliki kemampuan untuk meningkatkan kesuburan tanah dan menghasilkan nutrisi penting bagi tanaman. Dalam Peraturan Menteri Pertanian pupuk hayati tidak digolongkan sebagai pupuk organik melainkan sebagai pembenah tanah, lihat penjelasannya dalam pengertian pupuk hayati. Namun dalam penerapannya di lapangan seringkali dianggap sebagai pupuk organik.
 
Pupuk hayati bekerja tidak seperti pupuk organik biasa yang bisa langsung meningkatkan kesuburan tanah dengan menyediakan nutrisi untuk tanaman. Pupuk ini secara alami menyediakan nutrisi melalui proses gradual dengan cara memfikasi unsur N dari atmosfer, melarutkan fosfor dan mensintesis zat-zat lain yang dibutuhkan tanaman. Jadi, dengan pupuk hayati siklus penyuburan tanah akan berlangsung terus menerus dan secara berkelanjutan.
Pupuk hayati dibuat dengan mengisolasi bakteri-bakteri tertentu seperti Azotobacter choococumyang berfungsi mengikat unsur unusr N, Bacillus megaterium bakteri yang bisa melarutkan unsur P dan Bacillus mucilaginous yang bisa melarutkan unsur K. Mikroorganisme tersebut bisa didapatkan di tanah-tanah hutan, pegunungan atau sumber-sumber lain.
 

Karakteristik pupuk organik

 

Seperti juga humus, pupuk organik berperan untuk menyediakan nutrisi bagi tanaman. Setidaknya ada empat manfaat, yakni sebagai sumber nutrisi, memperbaiki struktur fisik tanah, memperbaiki kimia tanah, meningkatkan daya simpan air dan meningkatkan aktivitas biologi tanah.
 
§  Sumber nutrisi tanaman lengkap. 
 
     Pupuk organik mengandung berbagai nutrisi penting yang dibutuhkan tanaman, baik yang sifatnya makro maupun mikro. Unsur makro yang dibutuhkan tanaman antara lain nitrogen (N), fosfor (P), kalium (K), sulfur (S), kalsium (Ca) dan magnesium (Mg). Sedangkan unsur mikro adalah besi (Fe), tembaga (Cu), seng (Zn), klor (CI), boron (B), molybdenum (Mo) dan Almunium (AI). Pupuk organik yang dibuat dengan bahan baku yang lengkap bisa mengandung semua kebutuhan unsur hara tersebut.
 
§  Memperbaiki struktur tanah.
 
     Pupuk organik merupakan material yang mempunyai sifat unik. Bisa menggemburkan tanah lempung yang solid, namun disisi lain juga bisa merekatkan tanah berpasir yang gembur. Karena sifatnya ini, pupuk organik bisa memperbaiki tanah pasir maupun lempung. Pupuk organik dapat merekatkan butiran-butiran halus pasir sehingga tanah menjadi lebih solid. Sehingga tanah berpasir bisa menyimpan air. Sedangkan pada tanah liat yang didominasi oleh lempung, pupuk organik bisa memberikan pori-pori, sehingga tanah tersebut menjadi gembur.
 
§  Meningkatkan kapasitas tukar kation
 
     Dilihat dari sifat kimiawi, pupuk organik mempunyai kemampuan meningkatkan kapasitas tukar kation. Kapasitas tukar kation adalah kemampuan tanah untuk meningkatkan interaksi antar ion-ion yang ada dalam tanah. Tanah yang memiliki kapaitas kation tinggi lebih mampu menyediakan unsur hara bagi tanaman dibanding tanah dengan kapasitas ion rendah. Kandungan material organik yang tinggi akan meningkatkan kapasitas tukar kation tanah.
 
§  Meningkatkan daya simpan air. 
 
      Struktur kompos sangat menyerap air (higroskopis). Air yang datang disimpan dalam pori-pori dan dikeluarkan saat tanaman membutuhkannya melalui akar. Keberadaan air ini mempertahankan kelembaban tanah sehingga tanaman dapat terhindar dari kekeringan.
 
§  Meningkatkan aktivitas biologi tanah. 
     Pupuk kompos mengandung mikroorganisme dekompomoser didalamnya. Mikroorganisme ini akan menambah mikroorganisme yang terdapat dalam tanah. Karena sifatnya yang melembabkan, suhu tanah menjadi ideal bagi tumbuh dan berkembang biota tanah. Aktivitas biota tanah ini yang menghasilkan sejumlah nutrisi penting agar bisa diserap tanaman secara efektif.
 

Pupuk organik vs pupuk kimia sintetis

 

Dilihat dari kandungannya, pupuk organik memiliki kandungan nutrisi yang lebih lengkap baik makro maupun mikro. Namun takarannya sedikit dan komposisinya tidak pasti. Setiap pupuk organik mempunyai kandungan nutrisi dengan komposisi yang berbeda-beda. Sedangkan pupuk kimia sintetis hanya memiliki beberapa kandungan nutrisi saja, namun jumlahnya banyak dan komposisinya pasti. Misalnya, urea banyak mengandung unsur nitrogen (N) dalam jumlah yang cukup tapi tidak memiliki zat nutrisi lainnya.
 
Penyerapan nutrisi  atau zat hara pada pupuk organik lebih sulit dicerna tanaman karena masih tersimpan dalam ikatan kompleks. Namun secara jangka panjang akan meningkatkan kapasitas tukar kation tanah yang bisa memudahkan tanaman menyerap unsur-unsur tadi. Sedangkan pada pupuk kimia sintetis kandungan haranya bisa diserap langsung oleh tanaman. Kelemahannya, zat hara tersebut sangat mudah hilang dari tanah karena erosi.
 
Pupuk organik baik untuk digunakan dalam jangka panjang karena sifatnya menggemburkan tanah dan meningkatkan kemampuan tanah menyimpan air. Sehingga kesuburan tanah tetap terjaga. Sementara itu pupuk kimia sintetis walaupun efek reaksinya cepat, secara jangka panjang akan mengeraskan tanah dan mengurangi kesuburannya.
 
Dari sisi lingkungan dan ekosistem, pupuk organik memicu perkembangan organisme tanah. Tanah yang kaya akan organisme sanggup memberikan nutrisi secara berkelanjutan. Karena aktivitas organisme tanah akan menguraikan sejumlah nutrisi penting bagi tanaman. Sedangkan pupuk kimia sintetis malah membunuh organisme tanah. Sehingga untuk menyediakan nutrisi bagi tanaman selalu diperlukan penambahan pupuk dalam jumlah yang terus meningkat.
 
Dilihat dari sisi kesehatan, pupuk organik lebih menyehatkan bagi manusia karena tersusun dari bahan-bahan organik yang sama dengan tubuh manusia. Sedangkan pupuk kimia sintetis diketahui unsur-unsur bebasnya membahayakan kesehatan. Namun khusus poin yang terakhir ini masih menjadi perdebatan di kalangan para peneliti.
 
Sumber :  http://klikinspirasipertanian.blogspot.co.id

Salam mitalom...faperta!!!

Lahan...lahan merupakan sarana penting dalam pertanian.Nah kita tau sendiri bahwa di indonesia ketersediaan lahan sudah mulai berkurang.Tapi kita sebagai generasi muda harus mencari solusi dalam menangani masalah tersebut.Mungkin cara ini bisa dicoba yaitu dengan menggunakan polybag.Kita bisa melakukannya di halaman rumah kita tanpa memerlukan lahan yang luas.

selamat mencoba!semoga bermanfaat!

 

Cara menanam tomat dalam polybag

Tomat dikategorikan sebagai sayuran, meskipun mempunyai struktur buah. Tanaman ini bisa tumbuh baik didataran rendah maupun tinggi mulai dari 0-1500 meter dpl, tergantung dari varietasnya. Tanaman tomat menghendaki tanah yang subur dan gembur, dengan pH sekitar 5,5-7.
Di alam bebas pohon tomat berbentuk seperti perdu, ketinggiannya bisa mencapai tinggi 3 meter. Namun setelah dibudidayakan tinggi tanaman ini tak lebih dari 2 meter dan biasanya ditopang oleh ajir atau tali untuk menahan agar tidak roboh.

Tanaman tomat bisa tumbuh baik di berbagai media seperti lahan terbuka, hidroponik, taman vertikultur dan media pot atau polybag. Pada kesempatan kali ini kami akan menguraikan tentang cara menanam tomat dalam polybag. Bila ingin mengetahui bercocok tanam tomat skala besar di lahan terbuka baca panduan umum budidaya tomat.

1.Pemilihan jenis tanaman

 

Secara umum, orang membedakan tomat dari bentuk buahnya. Terdapat empat golongan tomat yang banyak beredar di pasaran yakni, (1) Tomat buah atau tomat granola, bentuknya bulat dengan pangkal mendatar (2) Tomat gondol, bentuknya lonjong biasa digunakan sebagai bahan baku saus, (3) Tomat sayur, teskturnya keras rasanya sedikit kecut, (4) Tomat cherry, bentuknya kecil rasanya manis kecut.
Cara menanam tomat dalam polybag tidaklah sulit. Langkah pertama pilih jenis tomat dan varietas yang akan ditanam. Sesuaikan lokasi tempat budidaya dengan varietas tomat yang akan dipilih, terutama untuk kondisi iklim dan ketinggian tempat.
Untuk hasil yang maksimal, gunakan benih unggul dari sumber yang terpercaya. Benih tomat dari berbagai varietas bisa didapatkan di toko-toko pertanian. Keterangan mengenai sifat-sifat tanaman bisa dibaca pada label yang tertera dalam kemasan benih.

2.Penyemaian benih tomat

 

Cara menanam tomat dalam polybag sebaiknya melalui tahap persemaian terlebih dahulu. Benih yang berupa biji harus disemaikan menjadi bibit tanaman. Langkah ini diperlukan karena benih yang baru tumbuh memerlukan perlakuan yang berbeda dengan tanaman yang telah tumbuh besar.
Siapkan tempat dan media persemaian terlabih dahulu. Pilih tempat persemaian yang terlindung dari hujan dan sinar matahari secara langsung. Media persemaian bisa bermacam-macam, silahkan baca cara membuat media persemaian untuk hortikuktura.
Bentuk persemaian bisa berupa bedengan, rak semai, atau polybag semai.
Untuk persemaian dengan bedengan, buat larikan diatas bedengan dengan kedalaman 1 cm dan jarak antar larik 5 cm. Kemudian tanam benih tomat pada tiap larik dengan jarak 3 cm, tutup permukaannya dan siram secukupnya.
Untuk persemaian yang menggunakan ploybag, isi polybag dengan media persemaian. Bila tidak ada polybag bisa menggunakan kantung semai dari daun-daunan (bekong). Kemudian benamkan benih tomat sedalam 1 cm kedalam media tersebut. Lalu tutup permukaannya dan siram secukupnya. Setiap polybag cukup diisi satu benih.
Setelah benih disemaikan, lakukan penyiraman setiap 2 kali sehari dengan gembor yang halus. Berhati-hatilah ketika menyiram, jangan sampai merusak permukaan persemaian.
Pemupukan tambahan bisa diberikan setelah dua minggu dengan pupuk cair organik, pupuk kompos atau NPK. Perawatan lain yang harus dilakukan adalah penyiangan. Jangan sampai tumbuh gulma dalam area persemaian. Bibit tanaman tomat siap dipindahkan dari tempat persemaian ke dalam polybag setelah 30 hari atau sudah memiliki setidaknya 5 helai daun.

3.Pemindahan bibit tomat

 

Sebelum bibit dipindahkan, siapkan media tanam dan polybag. Isi polybag tersebut dengan tanah, arang sekam, dan kompos dengan perbandingan 2:1:1. Untuk lebih detailnya lihat cara membuat media tanam untuk polybag.
Terdapat dua cara menanam tomat dari tempat persemaian ke dalam polybag. Pertama, memindahkan bibit dengan dicabut. Caranya, siram persemaian dengan air agar media tanam menjadi lunak. Lalu cabut tanaman dengan hati-hati jangan sampai akar tanaman putus atau rusak. Kemudian masukkan tanaman tersebut secara tegak lurus pada lubang tanam yang ada dalam polybag. Posisi akar harus tegak lurus jangan sampai bengkok atau terlipat. Atur kedalaman lubang tanam sesuai dengan panjang akar.
Kedua, memindahkan bibit dengan diputar. Caranya tanaman tomat diangkat dengan media yang ada disekitarnya. Untuk bibit dari bedengan, cungkil tanaman sedalam 10 cm dengan sekop atau tangan. Kemudian angkat dan pindahkan berikut dengan tanahnya.
Untuk bibit dalam polybag semai, sobek atau tarik plastik polybag semai kemudian dipindahkan beserta tanahnya kedalam polybag yang lebih besar. Polybag semai dari plastik bisa dipakai berulang-ulang.

4.Pemeliharaan dan perawatan

 

Pemeliharaan tanaman tomat dalam polybag atau pot relatif mudah. Kesehatan tanaman lebih lebih terkontrol karena terhindar dari penularan penyakit lewat akar. Jaga agar media tanam tidak terlalu kering. Siram setidaknya 2 kali sehari, tetapi jangan terlalu basah untuk menghindari busuk akar.
Siangi gulma yang terdapat dalam polybag secara teratur. Apabila ada tanaman yang layu atau mati, cabut segera dan buang media tanamnya agar tidak menulari tanaman lain. Perawatan lain yang diperlukan adalah pemangkasan tunas dan pemberian ajir sebagai penopang tanaman.
Pupuk tanaman setelah satu minggu dengan kompos sebanyak satu genggam untuk setiap polybag. Lakukan penambahan pupuk kompos setiap bulan, atau bila terlihat tanaman kurang subur. Bila tanaman akan berbuah bisa ditambahkan pupuk buah atau pupuk organik cair.
Hama dan peyakit tanaman tomat lumayan banyak. Bila terlihat ada serangan hama, ambil hama tersebut secara manual. Buang daun atau batang yang rusak terkena hama. Penyemprotan hendaknya dilakukan apabila benar-benar diperlukan. Agar lebih aman untuk kesehatan dan lingkungan gunakan pestisida organik yang lebih alami. Silahkan baca cara membuat pestisida organik.

5.Pemanenan

 

Tanaman tomat dalam polybag sudah bisa dipanen setelah 3 bulan, tergantung dari varietasnya. Kriteria buah tomat yang siap dipanen adalah yang berubah warna dari hijau ke kuning-kuningan atau tepi daun terlihat kering dan batang menguning. Pemetikan dilakukan pada buah yang telah matang saja.
Buah tomat tidak matang secara serentak. Lakukan pemetikan setiap 2-3 hari sekali, jangan terlalu rapat untuk menghindari kerusakan tanaman. Waktu pemetikan yang paling baik pagi dan sore hari, ketika sinar matahari tidak terlalu terik. Demikian uraian singkat tenang cara menanam tomat dalam polybag.


http://klikinspirasipertanian.blogspot.co.id
seperti kebanyakan negara-negara lain di dunia, sedang mengalami masalah yang cukup rumit dalam sektor pertanian. Selain masalah ketersediaan lahan, permasalahan utama yang muncul di Jepang adalah semakin berkurangnya orang yang berminat untuk terjun dalam bidang pertanian sedangkan rata-rata orang yang bekerja sebagai petani kini sudah semakin menua. - See more at: http://inspirasi4je.blogspot.co.id/2013/06/mengintip-usaha-jepang-mengatasi.html#sthash.Yw8EQ7iA.dpuf
seperti kebanyakan negara-negara lain di dunia, sedang mengalami masalah yang cukup rumit dalam sektor pertanian. Selain masalah ketersediaan lahan, permasalahan utama yang muncul di Jepang adalah semakin berkurangnya orang yang berminat untuk terjun dalam bidang pertanian sedangkan rata-rata orang yang bekerja sebagai petani kini sudah semakin menua. - See more at: http://inspirasi4je.blogspot.co.id/2013/06/mengintip-usaha-jepang-mengatasi.html#sthash.Yw8EQ7iA.dpuf

Seperti kebanyakan negara-negara lain di dunia yang sedang mengalami masalah yang cukup rumit di sektor pertanian.Selain masalah kurangnya ketersediaan lahan,permasalahan yang muncul di Indonesia saat ini adalah minimnya minat generasi muda untuk terjun langsung di bidang pertanian,sedangkan rata-rata yang bekerja di bidang pertanian saat ini sudah semakin menua.Untuk itu mungkin dengan mempelajari berbagai budidaya tanaman buah di dalam pot adalah salah satu solusi dalam kurang ketersediaan lahan dan meningkatnya minat generasi muda dalam pertanian.

seperti kebanyakan negara-negara lain di dunia, sedang mengalami masalah yang cukup rumit dalam sektor pertanian. Selain masalah ketersediaan lahan, permasalahan utama yang muncul di Jepang adalah semakin berkurangnya orang yang berminat untuk terjun dalam bidang pertanian sedangkan rata-rata orang yang bekerja sebagai petani kini sudah semakin menua. - See more at: http://inspirasi4je.blogspot.co.id/2013/06/mengintip-usaha-jepang-mengatasi.html#sthash.Yw8EQ7iA.dpuf
seperti kebanyakan negara-negara lain di dunia, sedang mengalami masalah yang cukup rumit dalam sektor pertanian. Selain masalah ketersediaan lahan, permasalahan utama yang muncul di Jepang adalah semakin berkurangnya orang yang berminat untuk terjun dalam bidang pertanian sedangkan rata-rata orang yang bekerja sebagai petani kini sudah semakin menua. - See more at: http://inspirasi4je.blogspot.co.id/2013/06/mengintip-usaha-jepang-mengatasi.html#sthash.Yw8EQ7iA.dpuf
seperti kebanyakan negara-negara lain di dunia, sedang mengalami masalah yang cukup rumit dalam sektor pertanian. Selain masalah ketersediaan lahan, permasalahan utama yang muncul di Jepang adalah semakin berkurangnya orang yang berminat untuk terjun dalam bidang pertanian sedangkan rata-rata orang yang bekerja sebagai petani kini sudah semakin menua. - See more at: http://inspirasi4je.blogspot.co.id/2013/06/mengintip-usaha-jepang-mengatasi.html#sthash.Yw8EQ7iA.dpufSeperti negara-negara lain di dunia

Cara Budi Daya Tanaman Buah Melon Dalam Pot 

Siapa yang tidak mengenal melon, hampir semua sudah pernah makan buah melon. Tidak jarang masyarakat menjadikan buah melon sebagai buah favorit. Melon merupakan salah satu dari sekian tanaman buah yang termasuk dalam tanaman semusim yang masuk dalam family cucurbiataceae. Di negara kita, Indonesia melon sering di cari karena mempunyai nilai dan harga yang tinggi. Dengan besarnya harga tidak jarang para petani beralih untuk budi daya melon sehingga hasilnya lumayan banyak.



Namun, kita lihat lahan sekarang semakin sempit saja. Sempitnya ruang tanam tidak menghentikan kita para petani untuk membudidayakannya. Salah satu cara yang bisa digunakan untuk budi daya melon adalah menggunakan pot. Jadi melon di tanam dengan media pot yang di susun atau di jejer. Langkah ini merupakan langkah yang tepat dan juga sederhana namun hasilnya luar biasa. Jadi bagi anda yang juga tertarik ingin membudidayakan melon coba sistem tanam dalam pot. Untuk melakukan hal tersebut, beberapa persiapkan yang harus kita lakukan adalah sebagai berikut :

Mempersiapkan Bibit Melon

 

Untuk bibit ini kita pertama memerlukan benih, untuk mendapatkan benih melon kita bisa membeli di berbagai toko pertanian yang sudah banyak sekali menjualnya. Pilihlah bibit yang berkualitas, apabila anda belum tahu silakan baca pada bagian belakang bungkus benih melon atau menanyakannya langsung. Atau bisa juga dengan melihat petani lainnya yang sudah berhasil praktek kemudian bisa ditanya merek apa yang mereka gunakan.
Sebelum benih melon di tanam, kita terlebih dahulu harus merendamnya dalam air kurang lebih hingga 12 jam. Air yang digunakan untuk merendam di campur dengan fungisida. Apabila sudah dirasa cukup, benih bisa di angkat dan meniriskannya di tempat yang gelap. Selanjutnya di tinggal hingga benih berubah menjadi seperti kecambah dan tumbuh. Nah, pada saat seperti ini selanjutnya bibit di semai pada tempat yang sudah di tentukan.
Mungkin sahabat penasaran, mengapa benih di rendam. Benih yang direndam tujuannya untuk memudahkan agar cepat tumbuh dan membentuk kecambah, kemudian setelah itu kita bisa melihat dan memilih benih yang baik untuk di tanam. Sehingga cara ini bisa digunakan sebagai antisipasi dan mengurangi penyakit karena sudah dicampur dengan fungisida sebelumnya.

Mengolah Media Tanam

 

Selain benih, kita juga memperhatikan tempat untuk menanam melon. Untuk hasil yang baik bisa menggunakan campuran tanah, sekam dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:3:2. Agar kebal dengan penyakit pada pertama kali penanaman kita bisa menambahkan furadan sebanyak 5 gram, humic acid 1 liter dan NPK 20 gram saja. Kesemuanya di aduk hingga rata agar tercampur dengan baik.

Proses Penanaman

 

Proses penanaman dilakukan apabila benih melon sudah mempunyai daun 4 lembar. Kurang lebih waktu yang dibutuhkan sekitar maksimal hingga 14 hari. Tanah yang digunakan di siram terlebih dahulu. Waktu yang tepat untuk menanam melon adalah pada waktu sore hari sehingga terik mata hari tidak begitu panas. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir tingkat Kematian bibit melon karena masih proses adaptasi di tempat yang baru.

Sanggahan atau Ajir

 

Karena melon menjalar kita memerlukan sanggahan atau yang disebut juga dengan ajir. Sanggahan harus kuat agar bisa menahan buah melon ketika sudah mulai besar dan berbuah. Untuk membuat ajir, sahabat memerlukan bambu kurang lebih panjangnya hingga 2 meter dan tancapkan pada daerah tanaman agar nantinya melon menjalar.

Pemangkasan untuk Memilih Buah yang Baik

 

Selanjutnya kita juga memerlukan pemangkasan untuk memilih buah yang baik. pemangkasan dilakukan apabila sudah agak besar sehingga bisa menentukan buah mana yang akan di besarkan.

Pemupukan yang Tepat

 

Salah satu hal yang menentukan melon berkualitas atau tidak yaitu pemupukan. Pemupukan memang sangat perlu untuk di perhatikan agar produksi buah yang di hasilkan nantinya lebih baik dan berkualitas. Pemupukan pada umur 5 HTS di beri urea dalam bentuk larutan dengan kosentrasi 3 kg/300liter air. Pupuk ZA + NPK 17 HST dan 50 HST yaitu 2 kg ZA dan 1 kg NPK dengan menggunakan konsentrasi 3 – 4kg/200 liter air. Pupuk daun diberikan 7 HST dengan interval antara 7 – 15 hari sekali, dengan konsentrasi larutan 1 – 2 cc/1 liter air.

Kendalikan Hama dan Penyakit

 

Pada umumnya penyakit atau hama yang sering menyerang buah melon adalah lalat buah, ulat daun, aphids dan tungau. Untuk itu hama seperti ini perlu kita cegah agar budi daya melon bisa berhasil. Untuk mengendalikan hama tersebut kita bisa di berikan insektisida sedangkan untuk hama tungau kita bisa mencegahnya dengan memberi akarisida.
Beberapa penyakit yang sering menyerang dan harus di ketahui oleh para pelaku budi daya melon adalah layu bakteri, layu fusarium, gummy stem blight, embun tepung, busuk daun, phytoptora molonis, virus dan cendawan tanah. Untuk mengendalikan kita bisa gunakan fungisida.

Waktunya Panen

 

Setelah proses yang begitu lama, saatnya memanen melon. Melon boleh di panen apabila sudah cukup, tingkat kematangan yang pas sehingga rasanya juga pas. Melon dapat di petik kurang lebih umur 65-70 Hsb. Proses melakukan panen yaitu dengan menggunakan pisau yang tajam selain itu juga bisa menggunakan gunting. Caranya adalah dengan memotong tangkai buah kurang lebih 3 cm dari pangkal. Semoga tips untuk cara budi daya tanaman buah melon dalam pot ini bisa bermanfaat bagi semua.


Cara Menanam Semangka Dalam Pot




Cara menanam semangka sebetulnya tidak sulit asal Anda tahu teknik dan caranya.Dalam menanam buah semangka, Anda harus memperhatikan kesuburan dan kegemburan media tanam serta jumlah air yang cukup karena semangka sangat menyukai tanah yang gembur serta memerlukan banyak air. Kurangnya perawatan pada tanaman buah semangka dapatmenyebabkan buah hasil panen yang kecil serta rasanya yang kurang enak.


Bahan Yang Diperlukan Untuk Menanam Semangka Dalam Pot


·         Biji buah semangka

·         Media tanam terdiri dari tanah gembur, pupuk kompos, pupuk kandang

·         Pot ukuran sedang diameter +/- 25cm, lebih disukai pot tanah liat karena pot tanah mampu menyerap air dan memberikan kelembaban pada tanaman sepanjang hari dibandingkan pot plastik.

·         Bambu atau kayu penyangga

·         Gunting, sekop, tali



Cara Menanam Semangka Dalam Pot

 

1. Siapkan media tanam seminggu sebelum pembibitan. Anda dapat membeli media tanam yang sudah jadi atau membuatnya sendiri yaitu dengan mencampurkan secara merata tanah gembur, pupuk kompos dan pupuk kandang dalam perbandingan sama banyak. Masukkan media tanam ke dalam pot dan biarkan selama seminggu.

2. Siapakan biji semangka untuk pembibitan. Untuk memperoleh tanaman yang baik dan hasil panen yang baik pula maka pilihlah biji semangka dari buah semangka yang telah tua dan matang serta bentuk buah semangka yang sempurna, misalnya bulat sempurna, besar dsb. Cucilah biji semangka lalu angin-anginkan.

3.  Buatlah 3 lubang penanaman dengan kedalaman sekitar 6 cm pada media tanam yang berada dalam pot no.1. Masukkan biji semangka ke dalam tiap lubang lalu tutup dengan media tanam. Masukkan 1 biji tiap lubang. Siramlah menggunakan air lalu letakkan pot tsb di tempat yang terkena cahaya langsung. Jangan lakukan penyiraman selama masa pembenihan tsb. Untuk menghindari terkena air hujan, letakkan pot di tempat yang beratap atau masukkan pot ke tempat beratap saat terjadi hujan.

4. Bila bibt tanaman bagus dan proses pembibitan dilakukan dengan benar maka akan muncul tunas. Biarkan tanaman sampai tunas mencapai sekitar 10cm. Lakukan penyiraman secukupnya hanya sampai media tanam lembab agar tidak terjadi pembusukan.



5. Pindahkan tanaman semangka ke tempat yang lebih terbuka saat tanaman berumur sekitar 2-3 minggu. Jangan lupa buatkan tiang penyangga untuk tempat rambatan batang dan daun. Anda pun dapat meletakkan pot tanaman semangka di depan pagar sehingga tanaman semangka merambat di pagar nantinya atau letakkan tanaman tsb di tengah taman dengan membentuknya secara melingkar. Pilihlah yang mana menurut Anda lebih mempercantik taman dan pekarangan Anda.Jangan lupa letakkan batu di bawah pot di pinggirnya agar sistem drainase terjaga baik.

6. Lakukan penyiraman sehari 2 x yaitu pada pagi dan malam hari karena tanaman buah semangka termasuk tanaman yang suka air. 

7. Rawatlah tanaman semangka Anda dengan baik, gemburkan media tanam dan cabutilah tanaman pengganggu. Lakukan pemupukan ulang saat tanaman mulai berbunga.

8. Saat mulai muncul bakal buah pada tanaman semangka Anda, kurangilah penyiraman menjadi 2 hari sekali untuk menghindari proses pembusukan pada buah dan agar diperoleh rasa buah yang manis.

9. Gunakan kain pada buah semangka lalu ikatkan pada penahan untuk menahan beratnya buah semangka sehingga tidak putus sebelum waktunya.

10. Lakukan pemanenan saat buah semangka matang yang ditandai dengan tangkai batang yang mengkerut sekitar berumur 2-3 bulan. Gunakan gunting untuk memotong tangkai buah saat pemanenan agar tidak merusak tanaman.

 

Secara spesifik, tanaman buah di dalam pot harus memperhatikan beberapa faktor. Seperti untuk penyiraman di musim kemarau sangat diperlukan. Jika memakai air PAM, yang biasanya mengandung kaporit, sebaiknya endapkan dulu semalam dan esoknya baru disiramkan. Namun, usahakan benar-benar jangan sampai air siraman menggenang lebih dari 12 jam.
Genangan air bisa merangsang timbulnya penyakit busuk akar. Penyiramannya juga tergantung musim, saatnya musim panas ya sehari sekali, begitu juga sebaliknya. Waktu penyiraman pagi bisa dilakukan sebelum pukul 09.00 dan sore sesudah pukul 16.00.
Kedua, yaitu penggemburan. Usahakan media tanam untuk bibit tanam tidak memadat. Pemadatan media biasanya terjadi karena penyiraman yang berlebihan. Setelah itu, lakukan penggemburan menggunakan sekop kecil. Hati-hati, jangan sampai Anda merusak akarnya.
Ketiga, yaitu pemupukan. Meski media tanam menggunakan pupuk kandang, pupuk organik masih tetap diperlukan dalam menanam bibit tanaman . Sampai umur 2 tahun, setiap 4 bulan, tambahkan NPK (15:15:15) sebanyak 25 gram per drum. Sejak umur 3 tahun dan seterusnya, setiap drum diberi 100 gram NPK (15:15:15). Caranya, benamkan pupuk NPK sedalam 10 cm, lalu siram hingga cukup basah.
Keempat, penggantian tanah. Mengganti media tanah pada tanaman setahun sekali sudah cukup . Namun,akan lebih baik lagi jika dilakukan dua kali dalam setahun. Terlebih jika akarnya sudah jebol, media pot harus segera diganti.
Kelima, pemangkasan. Contohnya pada tanaman rambutan, di samping untuk membentuk habitus (kanopi) tanaman agar tampak pendek, juga agar cabang dan pertumbuhannya seimbang. Pemangkasan perdana dilakukan saat tanaman berumur kurang dari setahun, atau tinggi batang sekitar 75-100 cm dari permukaan drum.
Cara pemangkasan adalah untuk pemangkasan perdana, pilih 3 cabang primer. Bila panjang cabang primer mencapai 50 cm, pangkas ujungnya hingga tumbuh cabang-cabang sekunder.
Pilih hanya tiga cabang sekunder per cabang primer. Selanjutnya, pangkas ujung cabang sekunder sampai tumbuh cabang tersier, dan pilih hanya tiga cabang tersier. Dari ketiga cabang tersier inilah akan terjadi pembungaan dan pembuahan.

Diharapkan untuk tanaman buah dalam pot tetap harus memerlukan perawatan agar hasil yang diinginkan juga maksimal dan tanaman yang dirawat produktif. Karena tanaman termasuk makhluk hidup juga yang butuh dirawat  dan tidak jarang para penamnam dalam pot sering bosan akibatnya tanaman mengalami kematian.

Sumber : klikinspirasipertanian.blogspot.co.id

Tujuh jenis irigasi di bidang pertanian

Posted by Unknown On 00.39 | 1 comment

7 Jenis jenis Irigasi dan Fungsinya

Irigasi merupakan salah satu faktor yang amat menentukan suksesnya pertanian sebab tanpa pengairan yang cukup, sebagian besar tanaman yang menjadi komoditas pertanian tidak akan tumbuh subur dan siap dipanen. Inilah yang barangkali menjadi alasan mengapa dahulu, salah satu butir dalam politik etis Belanda adalah irigasi sebab Indonesia sebagai negara agraris begitu membutuhkan irigasi yang cukup untuk menunjang pertanian.

Irigasi memegang peran sangat penting sebab tanaman yang membutuhkan pengairan cukup tidak hanya membutuhkan supply air pada awal penanaman atau masa-masa tertentu saja, akan tetapi pada seluruh periode.
Beragamnya sistem irigasi yang dimiliki petani Indonesia merupakan suatu keniscayaan mengingat sejarah panjang irigasi serta beragamnya model tanah yang menjadi lahan pertanian.

Secara lebih rinci, berikut adalah penjelasan dari beberapa di antara jenis jenis irigasi :

1. Irigasi Permukaan 


  Irigasi macam ini umumnya dianggap sebagai irigasi paling kuno di Indonesia. Tekniknya adalah dengan mengambil air dari sumbernya, biasanya sungai, menggunakan bangunan berupa bendungan atau pengambilan bebas. Air kemudian disalurkan ke lahan pertanian menggunakan pipa atau selang memanfaatkan daya gravitasi, sehingga tanah yang lebih tinggi akan terlebih dahulu mendapat asupan air. Penyaluran air yang demikian terjadi secara teratur dalam ‘jadwal’ dan volume yang telah ditentukan.

 2. Irigasi Bawah Permukaan 

Seperti namanya, jenis irigasi ini menerapkan sistem pengairan bawah pada lapisan tanah untuk meresapkan air ke dalam tanah di bawah daerah akar menggunakan pipa bawah tanah atau saluran terbuka. Digerakkan oleh gaya kapiler, lengas tanah berpindah menuju daerah akar sehingga dapat dimanfaatkan oleh tanaman. Dengan demikian, irigasi jenis ini menyasar bagian akar dengan memberinya asupan nutrisi sehingga dapat disalurkan ke bagian lain tumbuhan dan dapat memaksimalkan fungsi akar menopang tumbuhan.

 3. Irigasi dengan Pancaran 



Dibanding dua irigasi sebelumnya, irigasi ini terbilang lebih modern karena memang baru dikembangkan belakangan. Caranya adalah dengan menyalurkan air dari sumbernya ke daerah sasaran menggunakan pipa. Di lahan yang menjadi sasaran, ujung pipa disumbat menggunakan tekanan khusus dari alat pencurah sehingga muncul pancaran air layaknya hujan yang pertama kali membasahi bagian atas tumbuhan kemudian bagian bawah dan barulah bagian di dalam tanah.

4. Irigasi Pompa Air 

Hasil gambar untuk Irigasi Pompa Air

Irigasi ini menggunakan tenaga mesin untuk mengalirkan berbagai jenis jenis air dari sumber air, biasanya sumur, ke lahan pertanian menggunakan pipa atau saluran. Jika sumber air yang digunakan dalam jenis ini bisa diandalkan, artinya tidak surut pada musim kemarau, maka kebutuhan air pada musim kemarau bisa di-backup dengan jenis irigasi ini.
 
5. Irigasi Lokal


Irigasi lokal melakukan kerja distribusi air menggunakan pipanisasi atau pipa yang dipasang di suatu area tertentu sehingga air hanya akan mengalir di area tersebut saja. Seperti halnya jenis irigasi permukaan, irigasi lokal menggunakan prinsip gravitasi sehingga lahan yang lebih tinggi terlebih dahulu mendapat air.

 6. Irigasi dengan Ember atau Timba
 

Irigasi jenis ini dilakukan dengan tenaga manusia, yakni para petani yang mengairi lahannya dengan menggunakan ember atau timba. Mereka mengangkut air dari sumber air dengan ember atau timba kemudian menyiramnya secara manual pada lahan pertanian yang mereka tanami. Seperti yang bisa dibayangkan, jenis ini kurang efektif karena memakan banyak tenaga serta menghabiskan waktu yang lama. Namun demikian, jenis yang demikian masih menjadi pilihan sebagian petani utamanya petani di pedesaan yang tidak memiliki cukup modal untuk membeli pompa air atau alat irigasi yang lebih efektif.

7. Irigasi Tetes


Jenis irigasi tetes menjalankan tugas distribusi air ke lahan pertanian menggunakan selang atau pipa yang berlubang dan diatur dengan tekanan tertentu. Dengan pengaturan yang demikian, air akan muncul dari pipa berbentuk tetesan dan langsung pada bagian akar tanaman. Teknik yang demikian dimaksudkan agar air langsung menuju ke akar sehingga tidak perlu membasahi lahan dan mencegah terbuangnya air karena penguapan yang berlebih. Kelebihan irigasi jenis ini di antaranya adalah efisiensi dan penghematan air, menghindari akibat penguapan dan inflitrasi serta sangat cocok untuk tanaman di masa-masa awal pertumbuhannya karena dapat memaksimalkan fungsi hara bagi tanaman. Selain itu, jenis ini juga mempercepat proses penyesuaian bibit dengan tanah sehingga dapat menyuburkan tanaman dan menunjang keberhasilan proses penanamannya.

Fungsi Irigasi

Sementara itu di Indonesia sendiri, memiliki pembagian musim seperti musim kemarau dan musim penghujan memiliki jatah yang sama sehingga ketika musim kemarau tiba, utamanya kemarau panjang, curah air hujan akan rendah bahkan tidak ada sama sekali dan di sinilah irigasi memainkan peranannya. Ini juga terjadi pada pada daerah-daerah dengan resapan air yang rendah sehingga pada musim kemarau, sangat jarang ditemukan sumber air yang dapat mencukupi kebutuhan pertanian setempat. Secara lebih terperinci, berikut adalah fungsi irigasi terhadap pertanian :
  • Sebagai simpanan supply air jika suatu saat terjadi kekeringan akibat kemarau panjang sehingga tanaman pertanian bisa tetap ditanam dan dipanen. Irigasi di sini sekaligus juga mengatur ‘jadwal’ dan ‘porsi’ pembasahan tanah sehingga dalam musim apapun, lahan pertanian bisa dialiri air dan tanaman bisa tumbuh
  •  Memenuhi kebutuhan air pada tanaman pertanian
  • Mengalirkan air yang memuat zat lumpur serta zat hara penyubur tanaman untuk menyuburkan tanah yang menjadi lahan pertanian sehingga tanah siap ditanami dan menghasilkan tumbuhan yang juga subur dan baik.
  • Mengalirkan air yang akan berfungsi mengendapkan kotoran atau limbah di dalam tanah ke dalam lapisan bawah (saluran drainase) sehingga tidak mengganggu proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman dan menghindari terjadinya erosi tanah. Kotoran atau limbah tersebut akan mengalami proses penjernihan baik secara alamiah atau teknis.
  • Mengendapkan zat-zat garam dari permukaan tanah ke tanah lapisan bawah sehingga di permukaan, kadar garam akan menurun. Menurunnya kadar garam ini adalah salah satu faktor yang mendukung suksesnya pertanian.
  • Menyiapkan tanah untuk mengalami proses pengolahan dengan terlebih dahulu melunakkannya. Lunaknya tanah akan mempermudah proses pengolahan karena tanah yang keras akan sulit diolah semisal dicangkul atau dibajak.
  • Meninggikan tanah yang posisinya rendah. Lumpur yang terkandung dalam air irigasi dapat memungkinkan hal ini terjadi sehingga sehingga tanah yang potensial untuk pertanian dapat digunakan lebih maksimal
  •  Menurunkan suhu dalam tanah sehingga kondusif untuk pertanian
  • Mengurangi kemungkinan kerusakan tanah yang diakibatkan oleh frost
Manfaat Irigasi

Begitu banyak manfaat irigasi yang memberikan manfaat bagi kehidupan makhluk hidup yang hidup di bumi yang akan memberikan keuntungan bagi makhluk hidup terutama pada para petani.
Berikut adalah penjelasan mengenai manfaat dari beberapa jenis jenis irigasi :

a. Manfaat irigasi permukaan 

Jenis irigasi ini menyebarkan air ke permukaan tanah hingga meresap ke bagian pori-pori tanah sehingga kebutuhan nutrisi tumbuhan dapat tercukupi. Dalam praktinya ia menggunakan susunan jaringan sehingga ada jaringan primer, sekunder dan tersier. Saluran primer adalah saluran yang pertama kali mendapatkan air, biasanya terletak di daratah yang lebih tinggi kemudian dialirkan ke saluran-saluran sekunder yang nantinya akan meneruskan aliran air ke saluran tersier.

Adapun jenis tumbuhan yang menggunakan sistem ini di antarnya adalah palawija karena memang membutuhkan asupan air yang banyak. Sementara itu, keuntungan menggunakan irigasi jenis ini adalah, selain investasi dan modal yang relatif kecil adalah kesesuaian untuk diterapkan untuk semua jenis lahan, meresapnya air hingga ke tanah bagian bawah sehingga bisa digunakan dengan baik dan efektif serta efisensi pemakaian air yang tergolong tinggi.

b.  Manfaat irigasi dengan pancaran

Selain untuk mengalirkan air, irigasi dengan pancaran juga digunakan untuk menyebarkan pupuk karena dianggap lebih praktis, efektif dan cepat. Ia juga dipakai untuk mengurangi erosi angin dan mencegah pembekuan. Umumnya, jenis irigasi yang satu ini cocok dipakai untuk daerah yang memiliki tanah dangkal dengan topografi yang kurang atau tidak teratur. Daerah lain yang sangat cocok menggunakan jenis irigasi ini adalah wilayah berlereng karena dapat mengatasi masalah erosi sehingga kesuburan tanah tidak akan terkurangi. Sedikitnya, ada dua macam irigasi jenis ini, yakni jenis dengan alat pencurah yang tetap dan alat pencurah yang bisa dipindah-pindah. Sementara itu berdasarkan luas dan kapastias lahan yang dialiri serta keadaan topografi, jenis ini memiliki tiga macam, yakni farm system, incomplete farm system dan field system. Meski memiliki fungsi lain di luar irigasi, teknik semacam ini membutuhkan modal dan investasi yang cukup tinggi sehingga masih menjadi barang mahal bagi banyak orang.

c. Manfaat irigasi tetes

Beberapa jenis irigasi yang disebutkan di atas cukup menunjukkan bahwa perbedaan lahan, jenis tanaman juga ketersediaan modal sangat menentukan jenis irigasi apa yang akan dipilih para petani untuk mengairi lahannya. Namun demikian, pada juga sebagian petani yang diuntungkan dengan letak lahan pertanian yang ia miliki. Ini terjadi misalnya jika sawah yang dimiliki dekat dengan bendungan air sehingga pemilik tanah sekitar tidak perlu kewalahan dan kebingungan menciptakan sistem irigasi untuk mengairi lahannya. Tak heran, sawah-sawah di dekat bendungan atau sumber air biasanya tetap ditanami dalam musim apapun dan menghasilkan tanaman yang baik dan subur karena persediaan air tidak perlu dikhawatirkan. Ini pula yang menjadi alasan mengapa lahan-lahan pertanian di sekitar bendungan atau sumber air dijual dengan harga yang cukup tinggi.
  • Untuk meng-handle perairan yang dibutuhkan lahan pertanian, sistem irigasi ternyata juga mencerminkan peradaban suatu bangsa. Ini bisa dilihat dari catatan sejarah yang menunjukkan bahwa kebudayaan dan peradaban besar biasanya muncul tak jauh dari sumber air yang dikelola dengan baik dan menghasilkan sistem irigasi yang baik pula.
  • Kreasi-kreasi yang diciptakan untuk sistem irigasi ternyata juga memiliki fungsi lain, semisal bendungan air yang memiliki fungsi lain sebagai pembangkit listrik. Irigasi yang tertata dengan baik juga menjadi solusi atas problem kekurangan pangan lokal yang tak jarang menimpa banyak negara.
  • Sistem irigasi yang diatur dan berfungsi dengan baik juga berbanding lurus dengan kesehatan masyakarat secara umum maupun kesejahterannya.
  • Tanaman yang dihasilkan dari lahan subur dan bebas hama penyakit sangat penting dalam menunjang kesehatan masyarakat dan menjauhkan mereka dari berbagai macam penyakit. Begitu juga, hasil pertanian yang berkualitas dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Ini bahkan juga sangat berperan dalam mendukung program daulat pangan sehingga produksi pangan dalam negeri bisa diandalkan kualitas maupun kuantitasnya minimal untuk konsumsi sendiri sehingga tidak perlu mengimpor bahan pangan dari negara lain 

  • Sumber :http://ilmugeografi.com

Blogroll

About